- Close Taks (pertanyaan tertutup) yaitu soal yang mempunyai satu jawaban benar dengan satu cara penyelesaian.
- Open Middle Taks (pertanyaan setengah terbuka) yaitu soal yang mempunyai satu jawaban benar dengan banyak cara penyelesaian.
- Open-ended Taks (pertanyaan terbuka terselesaikan) yaitu soal yang mempunyai satu jawaban dengan banyak cara penyelesaian.
Tugas Terbuka (Open – Ended Tasks)
"Apakah
tugas terbuka itu?" Kesulitan dalam mendefinisikan tugas terbuka terletak
pada konteks permasalahan di mana tugas itu dibingkai. Sebuah tugas yang memungkinkan beberapa jawaban, namun jika salah satu jawaban secara eksplisit
diberikan nilai yang lebih tinggi daripada yang lain, maka tugas tersebut akan
ditafsirkan oleh responden sebagai tugas tertutup. Jika karakter
"terbuka" dari tugas berada di
jalur yang memungkinkan solusi ganda, maka hampir semua tugas dapat dianggap
terbuka, karena teknik pemecahan masalah murid telah didokumentasikan secara
luas. Satu contoh yang sangat penting dari fenomena ini dapat ditemukan di
koran "Dua ratus cara untuk mengurangi: Sebagian besar dari mereka
salah" (Marriott, 1976), analisis dari 2.826 usaha anak-anak untuk
mengurangi 586 dari 940.
Untuk
beberapa siswa, masalah matematika merupakan tugas
a) Dimana
siswa tertarik dan terlibat dan yang ia harapkan agar mendapatkan sebuah
pemecahan, dan
b) Dimana
siswa tidak memiliki sarana matematika yang dapat diakses dengan mudah untuk
mencapai pemecahan tersebut. (Schoenfeld, 1989, pp.87-88).
Jelas, "Masalah" matematika tidaklah
harus "terbuka". Namun, Dengan menggunakan
soal (masalah) terbuka, pembelajaran matematika dapat dirancang sedemikian
sehingga lebih memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
kompetensi mereka dalam menggunakan ekspresi matematik (Takahashi, 2006). Dalam
upaya menemukan berbagai alternatif strategi atau solusi suatu masalah, siswa
akan menggunakan segenap kemampuannya dalam menggali berbagai informasi atau
konsep-konsep yang relevan. Sehingga dengan demikian akan mendorong siswa
menjadi lebih kompeten dalam memahami ide-ide matematika. Hal demikian tidak
akan terjadi dalam pembelajaran yang menggunakan soal tertutup yang hanya
merujuk pada satu jawaban atau strategi penyelesaian. Penggunaan soal tertutup
kurang mendorong siswa untuk mengeksplorasi berbagai ide-ide matematikanya,
sehingga kurang memungkinkannya untuk secara efektif digunakan dalam
mengembangkan kemampuan komunikasi matematika sekaligus membangun pemahaman
matematik siswa.
Penilaian dalam Pendekatan Open – Ended
Seperti telah dibahas
sebelumnya bahwa pendekatan ini disampaing produk yang diperoleh dari pemecahan masalah
matematika, tetapi jugamelihat proses yang
dilakukan siswa dalam menyelesaikan masalah tersebut. Untuk menilainya
tentu saja tidak dapat digunakan
penilaian yang hannya berorientasi pada hasil. Ada 3 hal yang dilihat dari penilaian pembelajaran
matematika melalui pendekatan ini, yakni fluency,
flexibility, dan originality.
Fluency terkait dengan
berapa banyak solusi yang dapat dihasilkan oleh siswa. Satu respon siswa atau kelompok yang benar
dihargai 1 poin, sehingga nilai yang diperoleh siswa adalah total dari seluruh
solusi yang dihasilkan oleh siswa.
Flexibilty terkait dengan
berapa banyak ide-ide matematis berbeda yang ditemukan/dimunculkan oleh siswa.
Solusi yang benar yang dihasilkan siswa terbagi
dalam beberapa kategori. Jika dua buah solusi atau pendekatan mempunyai
ide matematika yang sama, maka dianggap
sebagai satu kategori. Banyaknya ketagori
yang muncul disebut respon positif. Jumlah ndari kategori ini
mengindikasikan flexibitly.
Originality terkait dengan
derajat keaslian ide siswa. Jika siswa atau kelompok memunculkan ide yang unik,
tingkat keorsinilannya dihargai tinggi. Guru harus memberikan skor yang tinggi
untuk kemampuan berfikir matematik tingkat tinggi. Sebagai ringkasnya, kita
dapat menggunakan teknik penilaian yang dikemukakan oleh Hancock (1995), yakni
sebagai berikut:
Jawaban diberi nilai 4, jika :
- Jawaban lengkap dan benar untuk pertanyaan yang diberikan
- Ilustrasi ketrampilan pemecahan masalah, penalaran dan komunikasinya sempurna
- Pekerjaan ditunjukkan dan dijelaskan dengan clearly
- Memuat sedikit kesalahan
Jawaban diberi nilai 3, jika :
- Jawaban benar untuk masalah yang diberikan
- Ilustrasi ketrampilan pemecahan masalah, penalaran dan komunikasi baik
- Pekerjaan ditunjukkan dan dijelaskan
- Memuat beberapa kesalahan dalam penalaran
Jawaban diberi nilai 2, jika :
- Beberapa jawaban tidak lengkap
- Ilustrasi ketrampilan pemecahan masalah, penalaran dan komunikasinya cukup
- Kekurangan dalam berfikir tingkat tinggi elihat jelas
- Muncul beberapa keterbatasan dalam pemahana konsep matematika
- Banyak kesalahan dalam penalaran
Jawaban diberi nilai 1, jika :
- Muncul masalah dalam meniru ide matematika tetapi tidak dapat dikembangkan
- Ketrampilan pemecahan masalah, penalaran dan komunikasi kurang
- Banyak salah perhitungan
- Terdapat sedikit pemahan yang diilustrasikan
- Siswa kurang mencoba beberapa hal
Jawaban diberi nilai 0, jika :
- Keseluruhan jawaban tidak ada atau tidak Nampak
- Tidak muncul ketrampilan pemecahan masalah, penalaran dan komunikasi
- Sama sekali pemahaman matematikanya tidak muncul
- Terlihat jelas bluffing (mencoba-coba atau menebak)
- Tidak menjawab semua kemungkinan yang diberikan
Contoh Soal Open Ended
- Tentukan ukuran panjang dan lebar dari suatu persegipanjang yang luasnya 36 m2! Jelaskan jawabanmu!
- Diketahui sebuah segitiga DEF dengan ukuran
salah satu sudutnya 18o. Segitiga apakah DEF itu? Jelaskan
jawabanmu!
Clarke,
D. J. 2011. Assessment In The Mathematics
ClassRoom, Year Book
2011 (hal. 131 –
163). London: World Scientific
boleh minta source web buat unduh jurnalnya?
BalasHapusBoleh minta source web untuk mengunduh jurnalnya?
BalasHapus