Saat
kuliah S1 saya mendapatkan matakuliah workshop matematika. Pada
matakuliah ini mahasiswa dituntut untuk membuat alat peraga untuk
pembelajaran matematika. Alat peraga ini dibuat secara kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 4-5 orang. Dan disini saya akan mempublikasikan
alat peraga yang telah kami buat.
Kacamata Peluang
A.
Alat
dan Bahan
Dalam pembuatan alat peraga Kacamata Pelung dibutuhkan alat dan bahan sebagai berikut:
1. Alat
a.
Gergaji Besar
b.
Gergaji Kecil
c.
Spidol
d.
Pensil
e.
Palu
f.
Pengaris angka
g.
Gunting
h.
Soldier
i.
Meteran
j.
Mistar
k.
Pisau
l.
Jangka besar
m. Bor
n.
Obeng
2. Bahan
a.
Triplek (
100 cm x 60
cm ) 2 buah
b.
Kayu
(330 cm x 5 cm x 1,5 cm)
c. Lampu led ( 22 buah; 11 merah dan 11 biru )
d. Kabel ( 10 meter )
e. Saklar ( 2
buah )
f.
Paku (1,5 cm atau 2 cm)
g.
Lem
kayu
h.
List
(330 cm)
i.
Perekat
(3 meter)
j.
Karpet
(50 cm x 15 cm)
k.
Seng
(10 cm x 6 cm)
l.
Cat
3 kaleng
kecil (merah, putih dan biru)
m.
Tenol (1 meter)
n.
Dinamo
ukuran motor tamiya (2 buah)
o.
Resistor
p.
Steker
gepeng
q.
Melamin
(50 cm x 50 cm)
r.
Batu
baterei (4 buah)
s.
Kertas
mika
t.
Stiker
hitam
B.
Prosedur Pembuatan
Adapun prosedur
pembuatan alat peraga Kacamata
Peluang adalah sebagai
berikut:
1.
Menyiapkan
seluruh alat-alat yang akan digunakan seperti di atas.
2.
Menyiapkan seluruh bahan - bahan yang akan digunakan.
3.
Membuat desain gambar sesuai rencana.
4.
Menggambar
dua buah lingkaran dengan diameter 30 cm di triplek.
5.
Mengecat
lingkaran A dengan warna biru dan B dengan warna merah.
6. Setelah
cat pada lingkaran A dan B mengering, mengebor 2 buah triplek berbentuk
lingkaran pada pusatnya.
7. Mengecat
bagian triplek yang masih polos dengan warna putih.
8. Menggambar
angka 1 - 12 untuk lingkaran A dan 1 - 10 untuk lingkaran B serta huruf-huruf ”KACAMATA PELUANG” sebagai judul pada stiker.
9.
Menempelkan
stiker angka pada lingkaran A dan B serta judul di bagian atas sesuai ketentuan.
10. Memotong
melamin dengan ukuran 4 cm x 3 cm sebanyak 90 buah.
11. Menandai
potongan melamin dengan angka 0 sampai 9 dan tanda tambah, kurang, pembagi,
serta tanda sama dengan menggunakan spidol permanen.
12.
Memotong
seng dengan ukuran 15 cm x 1 cm (sebagai jarum jam)sebanyak dua buah, 4 cm x 0,5
cm dan 3,5 cm x 0,5 cm masing masing sebanyak 22 buah.
13.
Memasang
seng yang berukuran 4 cm x 0,5 cm dan 3,5 cm x 0,5 cm pada lingkaran A dan B (masing-masing
bagian yang menuju tiap-tiap angka terdapat dua seng yang terpasang).
14. Mengecek
semua lampu led dengan baterei, setelah keadaan lampu led dapat digunakan
kemudian disolder dengan kabel.
15. Merangkai
lampu led pada masing – masing angka di tiap – tiap lingkaran (untuk lingkaran
A mulai angka 1 sampai 12, lingkaran B mulai angka 1 sampai 10).
16. Menghubungkan
rangkaian lampu dengan seng pada masing – masing angka di kedua lingkaran.
17.
Menghubungkan
rangkaian tersebut pada saklar.
18. Membuat
dua buah jarum yang terbuat dari mika kemudian di lapisi dengan stiker dan pada masing-masing jarum ditempelkan serabut platina.
19.
Memasang
dua buah jarum pada dinamo kemudian dihubungkan dengan aliran AC. Setelah
itu rangkaian dihubungkan dengan saklar.
20. Menghubungkan
kedua rangkaian dinamo pada rangkaian baterei yang sudah dibuat sebelumnya
(tiap satu dinamo dihubungkan dengan dua buah baterei).
21.
Finishing
yaitu pengecekan semua bagian pada alat peraga terutama lampu dan jarum, apakah
sudah dapat beroperasi dengan tepat atau tidak serta penyempurnaan kacamata peluang.
22.
Memasang
list pada keliling bagian depan alat peraga dengan menggunakan sekrup.
23.
Alat
peraga Kacamata peluang siap untuk digunakan.
C.
Cara Penggunaan
Kacamata Peluang
merupakan alat peraga yang didesain untuk memudahkan pemahaman pengguna
tentang materi peluang, khususnya pada peluang kejadian majemuk. Pada alat
peraga terdapat dua buah jam dimana pada jam A angka dimulai dari 1 sampai 12
sedangkan pada jam B angka dimulai dari 1 sampai 10, yang digunakan untuk
memperagakan atau membantu dalam pemahaman tentang peluang, serta terdapat
papan perekat yang digunakan untuk menulis peluang dari kejadian jam A maupun
jam B.
Penggunaannya
cukup mudah. Hal yang paling utama Anda lakukan adalah menghubungkan alat
peraga dengan sumber listrik AC, kemudian ingin menjelaskan materi apa:
Jika ingin
menjelaskan rumus peluang yaitu P(A) = n/N ,itu dapat dilakukan dengan
mudah,misal ingin mencari peluang munculnya angka 2 pada jam B,pertama yang
dilakukan pilih on pada jam
B,kemudian off-kan ternyata jarum
panah menunjukkan angka 8, ulangi
langkah tersebut sampai semua angka muncul atau anak panah menunjukkan semua
angka. Dalam percobaan tersebut tidak memerhatikan angka yang sudah muncul.
Jadi akan terdapat 10 percobaan yang memenuhui kesepuluh angka tersebut. Dari
10 percobaan tersebut angka 2 hanya 1 kali muncul. Jadi bisa ditulis 1 : 10 atau 1/10 , dimana 1 merupakan ‘n’ yaitu
jumlah objek yang dicari dan 10 merupakan ‘N’ jumlah semesta yang bersangkutan.
Dengan kata lain dapat ditulis P(2) = n/N = 1/10.
Gambar.2 Pemahaman rumus peluang
Jika
akan menerangkan tentang peluang komplemen suatu kejadian, dapat dilkukan
dengan mudah. Misal terdapat soal tentukan peluang munculnya angka genap dan
tidak genap pada jam A, dimisalkan C = kejadian
munculnya angka genap pada jam A.(lihat gambar 3)
Gambar.3 Peluang komplemen suatu kejadian
Jika
akan menerangkan tentang peluang gabungan dua kejadian yang saling lepas.
Kejadian munculnya angka genap dan angka ganjil pada jam A,merupakan kejadian
yang saling lepas. Dan bisa diambil suatu rumus bahwa gabungan
dari peluang dua kejadian yang lepas merupakan penjumlahan dari
masing-masing peluang kejadian dan dikurangi irisan dari peluang dua kejadian
tersebut.
Gambar.4 Peluang dua kejadian yang saling lepas
Kemudian
yang bisa diterangkan menggunakan alat peraga kacamata peluang ini adalah
peluang kejadian saling bebas, dimisalkan bila terdapat jam A dan B yang
diputar secara bersamaan kemudian G1 merupakan kejadian munculnya angka genap
pada jam A, G2 merupakan kejadian munculnya angka genap pada jam B dan J1 merupakan
kejadian munculnya angka ganjil pada jam A serta J2 merupakan kejadian
munculnya angka ganjil pada jam B.
Antara
pengambilan G1 dan G2 merupakan kejadian yang saling bebas, dimana kejadian
pada G1 tidak brpengaruh pada G2.
Ruang
sampel dari kejadian tersebut adalah {(G1,G2),(G1,J2),(G2,G1),(G2,J2)}, dan
peluang dari G1 dan G2 adalah 1/4.
Dapat diambil rumus Jika dua
kejadian A dan B saling bebas maka peluang terjadinya kedua kejadian tersebut secara
bersamaan,yang dinyatakan oleh P(AnB) adalah P(AnB) = P(A) x P(B).
Jadi disini alat peraga digunakan
untuk memperjelas dari keadaan nyatanya dan tidak digunakan untuk menentukan
hasilnya.
Gambar.5
Peluang dua kejadian yang saling bebas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar